6 Jan 2010

Alvin and The Chipmunks

Film gabungan antara aktor manusia dengan animasi CGI (Computer Graphic Image) kembali dihadirkan dalam sekuel film Alvin and The Chipmunks di liburan akhir tahun 2009 ini. Sebelumnya, bukan film ini saja yang menghadirkan karakter utamanya adalah hasil animasi komputer, sebut saja Scooby-Doo, Garfield, dan Stuart Little. Selain nyaris mustahil mengarahkan hewan asli dalam proses pembuatan film-film sejenis, penggunaan teknologi CGI akan memudahkan sutradara menghadirkan adegan-adegan yang tidak mungkin bisa dilakukan oleh hewan sungguhan, termasuk ketika berdialog dengan manusia.

Saat seorang bintang menjadi besar kepala dan bertingkah kelewat batas, tak ada jalan lain untuk “membumikan”nya kembali. Kalau ada yang pernah menonton, plot seperti ini dipakai dalam film Hannah Montana: The Movie (2009) dimana sang superstar Miley Stewart dipaksa untuk kembali ke kampungnya ketika dia mulai bertingkah sombong. Begitu pula The Chipmunks. Alvin (suaranya diisi oleh Justin Long) yang mulai terkena sindroma bintang besar, mencelakakan Dave Seville (Jason Lee), ayah angkat mereka.Dave yang dirawat di rumah sakit terpaksa menitipkan ketiga tupai nakal itu pada bibinya yang ternyata tak bisa pula menjaga mereka. Permasalahan mulai timbul saat Alvin dan dua saudaranya, Simon (Matthew Gray Gubler) dan Theodore (Jesse McCartney) mulai memasuki bangku sekolah dan diasuh oleh Toby(Zachary Levi), sepupu Dave yang pemalas dan tidak bertanggung jawab. Persaingan popularitas membuat Alvin nyaris melupakan hubungan keluarga. Di sisi lain, Ian Hawke (David Cross), mantan manajer The Chipmunks menemukan bakat baru: The Chipettes – Tiga Tupai wanita yang bisa bernyanyi. Ian lalu menggunakan mereka untuk membalas sakit hatinya pada Alvin dkk melalui kompetisi sekolah sekaligus ingin meraup keuntungan bisnis.

Ceritanya yang sederhana sepertinya memang sengaja dibuat agar tak terlalu menyulitkan anak-anak yang merupakan target utama film Alvin And The Chipmunks 2 (AATC2) ini untuk berpikir terlalu keras. Yang menarik perhatian adalah keluguan dan penampilan panggung The Chipettes, kakak beradik yang sepertinya adalah versi gadis dari The Chipmunks. Entah kebetulan atau tidak, sepertinya film ini menyindir Destiny’s Child dimana peran Beyonce Knowles sangat dominan dalam grup tersebut. Selain itu ada lagi kisah Theodore, si bungsu Chipmunks yang merasa sedih dengan perseteruan kedua kakanya dan tak ada orang yang bisa dia harapkan untuk menghiburnya. Tak lupa peran Dr. Rubin yang diperankan oleh Wendie Malick. Dalam film Confession of a Shopaholic, dia berperan sebagai Mentor Pecandu Belanja yang galak, sedangkan di film ini dia berhasil memerankan karakter kepala sekolah yang tegas namun kadang tidak bisa menyembunyikan betapa dia sangat mengidolakan The Chipmunks.

Melengkapi deretan film yang diputar di masa liburan sekolah, AATC2 yang disutradarai Betty Thomas ini bisa menjadi alternatif selain film Sang Pemimpi, daripada harus mengajak anak-anak menonton Avatar yang bertutur lebih kelam. Ditambah soundtrack lagu-lagu yang menghiasi film ini yang cukup familiar (tentu saja dinyanyikan dengan suara mencicit ala tupai) bakal menghibur penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar